Tak Hanya Kebun, Ini 11 Spot Asik di Kebun Raya Bogor
Agustus 26, 2017
Akan berwisata ke Bogor? Mungkin kamu sedang mencari referensi tempat wisata di Bogor yang recommended untuk dikunjungi. Kalau kamu berencana menjadikan Kebun Raya Bogor (KRB) salah satu destinasi wisata, keputusanmu sangat tepat. Kebun raya terbesar se-Asia Tenggara ini merupakan salah satu tujuan wisata favorit pelancong baik domestik maupun mancanegara.
Meski namanya kebun raya, bukan berarti hanya ada kebun dan kebun saja di wilayah seluas 87 hektar ini. Nah, buat kamu yang penasaran "ada apa aja sih di Kebun Raya Bogor"? Yuk intip spot-spot wisata di KRB:
1. Kolam Gunting
Begitu masuk dari gerbang utama, kamu akan disambut oleh kolam yang berisi ikan-ikan dan bunga teratai. Disebut Kolam Gunting, karena kalau dilihat di peta, bentuknya seperti gunting. Pepohonan di tepi kolam sangat rimbun dan teduh, ada pula air mancur yang memberi nuansa segar. Tak heran lokasi ini menjadi favorit pengunjung yang berolahraga di pagi hari maupun bersantai di siang hari. Kolam ini juga berbatasan langsung dengan Istana Bogor loh.. What a perfect place for taking selfie, isn't it? 😎Kolam gunting & istana bogor |
Tepian kolam |
Bunga teratai bermekaran di kolam gunting |
2. Monumen Lady Raffles
Tidak jauh dari kolam gunting, berdiri sebuah bangunan berwarna putih dengan pilar-pilar yang mengelilingi sebuah tugu bertulis. Itulah monumen Lady Raffles yang memiliki nilai sejarah. Monumen ini menjadi saksi kisah cinta antara Sir Thomas Stamford Raffles dan istrinya, Olivia Mariamne. Raffles yang saat itu menjabat sebagai gubernur Hindia Belanda membawa Olivia yang sedang sakit malaria ke Buitenzorg (Bogor). Sepeninggal istrinya, ia mendirikan monumen ini untuk mengenang kematian istrinya tersebut. Monumen ditulis dalam bahasa classic english yang berbunyi: "Oh thou whom neer my constant heart, one moment hath forgot, tho fate severe hath bid us part, yet still forget me not". Monumen ini sempat roboh oleh angin puting beliung pada 4 Januari 1970, kemudian direkonstruksi pada 17 Agustus di tahun yang sama.Monumen Lady Raffles |
3. Griya Anggrek (Orchid House) dan Orchidarium
KRB punya beberapa unit yang khusus menangani anggrek. Ada lokasi pembibitan, Orchidarium, dan Griya Anggrek. Di Griya Anggrek, kamu seperti memasuki sebuah taman indoor dengan penataan tanaman dan susunan bunga yang indah bukan main. Berbagai jenis anggrek menempel di batang-batang pohon, bermekaran dengan warna-warna cantiknya. Tanaman-tanaman hias pun tumbuh dan terawat dengan baik. Ada pula kolam dan air mancur untuk menjaga kelembaban. Berada di tempat ini, dijamin kamu akan terhipnotis oleh tata ruangnya yang seperti di negeri dongeng. Kalau Griya Anggrek bersifat indoor, orchidarium menyajikan koleksi anggrek yang ditanam secara outdoor. Tanaman-tanaman disini juga lebih bervariasi, dengan areal lahan yang lebih luas.Griya Anggrek |
Di dalam Griya Anggrek |
Pintu masuk orchidarium |
4. Herbarium
Walaupun Bogor sudah terkenal dengan Herbarium bogoriense-nya,di Kebun Raya Bogor ada satu lagi fasilitas yang menyimpan koleksi herbarium tumbuhan Kebun Raya. Koleksi tersebut tersimpan rapi di dua ruangan. Satu ruangan berisi sekitar 80 lemari herbarium kering (daun, bunga, ranting, biji, dll), dan satu ruangan lagi berisi ratusan botol herbarium basah (buah, bunga besar, dll). Ada pula koleksi kayu yang diambil langsung dari pohon-pohon tumbang di Kebun Raya Bogor. Menurut Pak Kusnadi, penanggung jawab herbarium, mereka rutin turun ke kebun untuk 'berburu' menambah koleksi tumbuhan.Salah satu sudut di herbarium |
4. Gudang Biji (Seed Bank)
Penyimpanan biji merupakan salah satu metode konservasi tumbuhan yang baik. Mungkin kamu mengenal gudang biji terbesar di dunia, Svalbard Seed Bank di kutub utara. Nah, Kebun Raya Bogor juga punya gudang biji, walaupun tidak terlalu besar. Karena penyimpanan biji memerlukan suhu dingin dan kelembaban rendah, kamu mungkin akan sedikit kedinginan ketika memasuki fasilitas ini. Disini tersimpan ribuan biji dalam toples-toples. Selain itu ada juga biji yang disimpan di dalam freezer.Barisan toples biji di Seed Bank |
5. Jalan Kenari
Disebut Jalan Kenari karena di jalan ini ditumbuhi pohon kenari besar-besar di sisi kanan dan kiri. Jalan lurus nan teduh bak di film-film menjadi daya tarik lokasi ini. Orang biasa datang kesini untuk berjalan-jalan di bawah rindangnya pepohonan, atau duduk-duduk menikmati angin yang berhembus sepoi-sepoi.Jalan |
6. Jalan Astrid
Atau disebut juga dengan Asteid Avenue. Secantik namanya, Jalan Astrid ditumbuhi bunga-bunga, taman, kolam-kolam teratai, dan air mancur. Selain itu, ada teratai raksasa (Victoria amazonica) yang dulu sempat langka. Tak heran, pagi dan sore hari banyak pengunjung datang kesini untuk menikmati keindahannya, lebih-lebih saat akhir pekan. Mereka yang datang kesini tak pernah melewatkan kesempatan untuk berfoto di tengah hijaunya lapangan rumput indahnya lanskap kolam dan air mancur.Jalan Astrid |
Tugu 2 abad KRB, di pinggir Jalan Astrid |
Kolam teratai raksasa, juga di Jalan Astrid |
7. Grand Garden Cafe
Setelah capek berkeliling kebun raya, makan adalah momen yang paling ditunggu-tunggu. Berbagai menu masakan tradisional dan modern tersedia disini. Makan disini sambil menikmati view hijaunya kebun sangat patut dicoba.8. Taman Teijsmann
Seorang ahli botani berkebangsaan Belanda, Johannes Elias Teijsmann, merupakan salah satu pendiri KRB. Ia memperkenalkan banyak spesies baru di kebun raya ini. Atas pengabdiannya membangun kebun raya tertua di Asia Tenggara ini, dibuatlah taman Teijsmann dengan sebuah tugu granit di tengahnya sebagai penghargaan. Taman ini ditumbuhi bunga-bunga dan lapangan rumput yang sangat cocok sebagai lokasi piknik.Taman Teijsmann. Tugu-nya ada di tengah sana. |
9. Taman Meksiko
Tak perlu jauh-jauh ke Meksiko untuk melihat aneka macam tanaman kaktus dan agave. Kebun Raya Bogor punya taman Meksiko yang lingkungannya dibuat mirip seperti ekosistem aslinya. Lingkungannya berada di tempat yang cukup panas tanpa naungan pohon besar, dengan pasir dan bebatuan sebagai tempat menancapnya akar-akar tanaman.Taman Meksiko, bukan Meksiko yang sebenarnya. |
10. Makam Belanda (Dutch Cemetery)
Sepintas mungkin kita berpikir ini adalah makam para pendiri KRB, karena letaknya di dalam areal KRB. Padahal, pemakaman ini sudah ada sebelum KRB berdiri. Batu-batu nisan besar nan megah menandakan banyak petinggi-petinggi Belanda yang dimakamkan disini, salah satunya adalah Van den Bosch yang terkenal dengan pencetus sistem tanam paksa di zaman kolonial dulu. Usia pemakaman ini sudah sangat tua, rata-rata orang yang terbaring disini dimakamkan pada tahun 1700-an atau 1800-an.Kuburan belanda, serem-serem gimana gitu. |
11. Jembatan Merah
Kalau yang satu ini terbilang unik, tanpa nilai sejarah maupun filosofi, tapi punya daya tarik. Sebenarnya jembatan merah ini hanya jembatan biasa, jembatan untuk menyeberangi sungai. Tetapi berdasarkan pengalaman penulis magang di Kebun Raya Bogor, selalu ada saja pengunjung yang menyempatkan diri berfoto di jembatan merah. Banyak pula yang menanyakan lokasi jembatan ini. Mungkin karena desain konstruksinya lumayan instagram-able, juga ditambah latar belakang sungai Ciliwung.Jembatan merah. |
0 comments