COP21 Disambut Demonstrasi di 175 Negara
November 30, 2015
Upaya dunia dalam menghadapi perubahan iklim kini telah menyentuh level yang tinggi. Pemanasan global yang begitu nyata dampaknya sudah tidak dapat dibiarkan. Tidak ada Planet B! Keselamatan bumi harus diperjuangkan. Mulai detik ini, seluruh dunia menyatukan suara, bersama-sama mengangkat propaganda, merajut solidaritas bersama untuk keselamatan bumi.
Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim atau COP21: United Nations Climate Change Conference 2015 yang berlangsung di Paris mulai hari ini (30 November 2015) sampai 11 Desember mendatang disambut dengan unjuk rasa di berbagai penjuru dunia menuntut adanya tindakan untuk menghentikan perubahan iklim yang semakin mengancam kehidupan di bumi. Lebih dari 2000 aksi demonstrasi bertebaran di sudut-sudut kota di 175 negara. 60.000 di Melbourne dan 50.000 demonstran di London mengawali gerakan marching dengan memecahkan rekor demonstrasi terbesar yang pernah ada di kota itu. Kota Sidney juga menggelar aksi terbesar yang pernah ada dengan menumpahkan 45.000 demonstran. Begitu juga yang terjadi di Ottawa, Vancouver, Madrid, dan Los Angeles. Para aktivis lingkungan di kota paris bahkan membentuk rantai manusia, melambangkan solidaritas berskala global yang harus terbentuk mulai detik ini.
Berikut foto-foto unjuk rasa di berbagai kota di dunia:
People gathering for the #ClimateMarch at LA city hall. Come on down now!!!! pic.twitter.com/9wrhYxu1Di
— Daisy J Lin (@paradoxdaisy) November 29, 2015
Drum circle warming up the crowds at #Vancouver #ClimateMarch by @VanArtGallery pic.twitter.com/SB85lyb8TX
— Geordon Omand (@gwomand) November 29, 2015
— Alex Zucker (@Alex_Zucker) November 29, 2015
Some beautifully painted placards out here in London today #climatemarch pic.twitter.com/Nm6P988t6D
— Emma Howard (@EmmaEHoward) November 29, 2015
20.000 personas han pedido hoy en Madrid a líderes mundiales q salven el clima https://t.co/duG7M5Dx32 #ClimateMarch pic.twitter.com/r0G6u0m9HB
— Greenpeace España (@greenpeace_esp) November 29, 2015
Konferensinya sendiri dihadiri oleh semua negara di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Pertemuan terbesar selama 20 tahun ini bertujuan untuk menciptakan persatuan yang legal dan persetujuan global dari seluruh negara di dunia. Indonesia sendiri juga menggelar aksi serupa, namun antusiasmenya terbilang rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lain.
sumber: theguardian.com |
sumber: theguardian.com |
1 comments
terima kasih banyak sudah bersedia membagikan artikel yang sebagus ini.
BalasHapus