Fermentasi (Respirasi Anaerob)
Oktober 27, 2013
Fermentasi adalah produksi energi di dalam sel berupa respirasi yang terjadi dalam kondisi anaerob (tanpa melibatkan oksigen). Jika respirasi aerob terjadi pada sistem metabolisme energi manusia, pada kebanyakan tumbuhan dan hewan, respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat karena sesuatu hal, maka hewan dan tumbuhan tersebut melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen, yang disebut respirasi anaerob.
Respirasi anaerob merupakan reaksi pemecahan karbohidrat untuk mendapatkan energi tanpa menggunakan oksigen. Perlu Anda ketahui sel jamur dan bakteri dapat melakukan respirasi anorganik. Demikian juga apabila kita melakukan konstraksi otot terlalu kuat misalnya berlari-lari, maka sel-sel jaringan otot kita juga melakukan respirasi anaerob. Pada keadaan oksigen yang tidak mencukupi untuk respirasi maka terjadi penimbunan asam laktat di dalam sel dan akan menimbulkan kelelahan. Proses penguraian pada respirasi anaerob disebut fermentasi.
Berdasarkan hasil akhir fermentasi, jenis fermentasi dibedakan menjadi fermentasi asam laktat/asam susu, dan fermentasi alkohol.
Jika dilihat dari namanya maka hasil akhir dari fermentasi adalah asam laktat atau asam susu. Kelelahan yang terjadi pada manusia karena bergerak melebihi kemampuan, sehingga terbentuk asam laktat sebagai akhir dari fermentasi pada tubuh.
Tape dan peuyeum merupakan contoh manakan hasil fermentasi. Fermentasi yang terjadi tergolong fermentasi alkohol, karena pada akhir prosesnya menghasilkan alkohol.
Fermentasi asam cuka merupakan fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter aceti) dengan substrat etanol. Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol secara anaerob.
Mengapa fermentasi hanya menghasilkan sedikit energi?
ATP yang dihasilkan pada respirasi aerob adalah 36, jauh lebih besar dari ATP yang dihasilkan pada fermentasi, yaitu hanya 2 molekul ATP untuk 1 molekul glukosa. Jadi, energi yang dihasilkan respirasi aerob 18 kali lebih banyak dari fermentasi. Salah satu alasan mengapa hal tersebut dapat terjadi adalah karena respirasi aerob merupakan katabolisme sempurna yang menghasilkan CO2 dan H2O. Jadi, pembakaran yang dihasilkan optimum. Sebaliknya, hasil fermentasi adalah karbon yang masih reduktif misalnya etanol dan asam laktat. Etanol dan asam laktat masih menyimpan energi terikat yang sebenarnya masih dapat dibakar lagi.
2 comments
=p~
BalasHapus:-?
BalasHapus