Allah swt. berfirman,

(QS Al Hijr: 72) 

Mengenai ayat ini, para ahli tafsir sepakat bahwa hal itu merupakan sumpah Allah 'Azza wa Jalla dengan masa kehidupan Sayyidina Muhammad Saw. Maksudnya adalah, "Demi keabadianmu, wahai Muhammad!" Ada juga yang berpendapat bahwa maknanya adalah, "Demi hidupmu, ya Muhammad!" Sumpah Allah ini merupakan puncak dari penghormatan dan pemuliaan.

Ibn 'Abbas r.a. berkata, "Tidaklah Allah menciptakan satu makhluk pun yang lebih mulia daripada Muhammad Saw. Dan aku tidak membaca satu ayat pun tentang Allah bersumpah dengan selain Muhammad Saw."

Dalam ayat lain, Allah swt. berfirman,

(QS Al Balad: 1-2)

Disebutkan bahwa maksudnya adalah, "Allah benar-benar bersumpah dengan Kota Makkah, bahwa apabila Muhammad Saw. tidak berada di sana, setelah engkau keluar darinya." Pendapat lain mengatakan, "Aku benar-benar bersumpah dengan Kota Makkah dan engkau, wahai Muhammad, bahwa engkau berhak untuk melakukan apa saja di dalamnya."

Allah swt. juga berfirman,

(QS Ya Sin: 1-2) 

Para ulama tafsir berbeda pendapat mengenai makna Ya Sin. Abu Maki menuturkan bahwa Nabi Saw. bersabda, "Di sisi Tuhanku, aku memilih sepuluh nama." Beliau menyebutkan bahwa di antara nama yang sepuluh itu adalah Tha, Ha, dan Ya Sin. Ja'far Al-Shadiq r.a. berpendapat bahwa maksud dari Ya Sin adalah, "Wahai Sayyid!" dengan objek Nabi Muhammad Saw.

*) Dikutip dari buku "Mengungkap 33 Rahasia Shalawat Kepada Nabi SAW", ditulis oleh M. Ramli Husein Khalil.

Kutipan tersebut menggambarkan betapa Allah, Tuhan semesta alam begitu menyanjung Nabi Muhammad Saw. atas kemuliaan yang dimiliki beliau. Hal ini seharusnya dapat menampar kita dan menyadarkan betapa kita begitu sombong dengan melupakan Nabi kita, Rasulullah Saw. Seringkali kita lupa mengingatnya dan bersholawat kepadanya. Semoga kutipan singkat ini dapat mengingatkan kita kembali agar senantiasa bersholawat kepada Rasulullah Saw. agar mendapat syafaat di kemudian hari. Amin.