Aduh, Saya Menyesal Gabung di Geschool!

Juli 31, 2012

Saat menulis note ini, saya teringat petuah seorang guru inspirator bagi saya semasa SD (sekitar tahun 2005). Beliau berkata, "ada tiga guru yang dapat menjadi sumber pelajaran, yang pertama buku, yang kedua guru, dan yang ketiga adalah pengalaman." Setelah saya pertimbangkan kembali, ternyata teori tersebut perlu dikembangkan mengikuti perkembangan zaman.
Ini adalah abad 21, era yang menawarkan kemudahan hidup di segala sektor kehidupan. Untuk belajar pun kini telah begitu mudah. Teknologi menyediakan fasilitas yang membantu proses belajar secara cepat, mudah, dan murah.
Konsepsi kuno bahwa guru adalah sumber ilmu yang pasti telah runtuh. Guru hanya menjadi fasilitator dalam pembelajaran, dan siswa sendirilah yang harus aktif. Untuk menunjang aktifitas belajar siswa, maka diciptakanlah sistem belajar online atau sering disebut e-learning. Dengan metode belajar seperti ini, pelajar dapat membiasakan diri untuk belajar mandiri. Kita dapat mengeksplorasi dunia maya untuk mencari pengetahuan.
Belajar secara online di dunia digital pun lebih menyenangkan. Banyak warna-warni gambar, animasi, dan audio visual. Pastinya kita akan lebih semangat untuk belajar secara e-learning daripada belajar menggunakan buku. Selain itu, e-learning juga dapat mengasah keterampilan abad 21 yang mengedepankan skill dalam mengoperasikan komputer. Banyaknya kelebihan sistem belajar ini memacu para pejuang pendidikan tanah air untuk mengembangkan potensi ini melalui inovasi berupa platform pembelajaran berbasis social media.

Inovasi tersebut sedang kita nikmati sekarang. Inovasi ini merupakan hasil kejelian pendiri Geschool yang menyadari bahwa remaja jauh lebih sering mengunjungi situs jejaring sosial dibanding situs edukasi. Begitu saya mengetahui ada situs edukasi yang sekaligus menawarkan layanan media sosial, saya pun terkejut sekaligus kagum kepada pendiri situs tersebut, Bapak Rio winanda Tanjung. Itulah Geschool, pelopor kemajuan pendidikan yang sedang mengembangkan sayap di kancah pendidikan Indonesia.
Pertama kali mengenal Geschool, saya sangat antusias menggunakan Geschool untuk belajar. Saya dikenalkan oleh Pak Nagib Abdillah, seorang guru TIK SMAN 48 Jakarta yang berusaha memajukan kualitas pembelajaran bagi siswanya melalui e-learning. Ini adalah langkah positif yang patut ditiru oleh guru-guru lain untuk mengajak pelajar Indonesia supaya lebih mengefisienkan proses belajar melalui teknik e-learning.
Saya termotivasi untuk memaksimalkan penggunaan Geschool dalam belajar. Saya menggunakan fasilitas GEBOOK untuk mempelajari teori, GETUBE untuk mempelajari konsep matematika dan pembahasan soal-soal, kemudian berlatih mengerjakan soal melalui GETOP, menguji kemampuan bersama pelajar lain menggunakan GETROL. Selain itu, saya juga senang mengisi waktu luang untuk chatting dan berkenalan kepada teman-teman baru.
Oh iya, karena asyik membahas tentang belajar, saya sampai lupa memperkenalkan diri. Nama saya Muhammad Labib Naufaldi, dari SMAN 48 Jakarta kelas XII. Saya senang sekali sama yang namanya online. Tiada hari tanpa online! Namun saya berusaha sebaik mungkin memanfaatkan kegiatan online tersebut untuk kegiatan positif, misalnya belajar di Geschool ini. Kalau mau info lebih lengkap, klik saja disini.
Dan bagi kamu yang penasaran sama Geschool, boleh liat screen shot Geschool di bawah ini...
 
Melihat Geschool yang begitu bermanfaat, saya menyesal bergabung di Geschool baru sekarang.Frown Kalau saja saya bergabung sejak dulu, pasti saya dapat lebih berprestasi. Jujur saja, sebelum mengenal e-learning, saya selalu malas belajar. Tidak ada semangat yang mengangkat minat saya dalam belajar, sehingga prestasi saya di sekolah terus menurun. Setelah belajar di Geschool, saya menjadi rajin belajar melalui situs ini. Pelajaran lebih mudah dimengerti, prosesnya menyenangkan, dan lebih santai. Ditambah Geradio, belajar jadi lebih rileks.
Fasilitas belajar dan lingkungan sosial yang disediakan oleh Geschool memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan. Namun tiada gading yang tak retak. Geschool masih memerlukan perbaikan di berbagai sektor. Sebagai koreksi, saya ingin memberikan beberapa kritik dan saran sebagai berikut.
  1. Untuk Gebook, khususnya di tingkat SMA, saya baru melihat 12 mata pelajaran yang tersedia, sedangkan mata pelajaran di sekolah saya berjumlah 17. Jadi, mungkin Gebook-nya dapat ditambah lebih banyak mata pelajaran. Kemudian, Gebook kategori umum yang masih kosong dapat diisi dengan pengetahuan-pengetahuan populer (diluar kurikulum) dan menarik, sehingga wawasan pelajar dapat diperluas.
  2. Untuk Getop, menurut saya tingkat kesulitan soal sudah sesuai dengan levelnya, tetapi setiap bab baru tersedia 2 paket soal. Alangkah baiknya kalau variasi soal ditambah sebagai sarana latihan siswa.
  3. Untuk Getrol, terkadang saya tidak memiliki waktu luang pada jam 4 sore. Bahkan banyak teman-teman saya yang pada sore hari masih belajar di tempat les dan bimbel. Jadi, sebaiknya dalam satu hari dibuat dua atau tiga kali diadakan Getrol. Kemudian, untuk mengundang minat Geschooler untuk berpartisipasi dalam Getrol, sebaiknya untuk peringkat 3 besar diberi poin tambahan. Money mouth
  4. Game-gamenya juga sebaiknya ditambah, karena biasanya setelah belajar siswa merasa jenuh. Maka dibutuhkan game yang fresh dan rileks seperti kuis Who Wants to Be a Millionaire, tes IQ, brain chalenge, dan lain-lain.
  5. Di fasilitas Getube, baru terdapat penjelasan teori matematika. Saya menyarankan untuk menambahkan video penjelasan materi lain yang memerlukan penghitungan, yaitu fisika dan kimia.
  6. Selain Gebook, Getop, Getrol, dan Getube, dapat ditambah fasilitas lain yang menyediakan animasi flash edukatif yang memperagakan konsep-konsep fisika secara menarik.
  7. Terakhir, mungkin dapat ditambahkan fitur tag pada foto seperti di facebook.
  8. Untuk saran tambahan, bagaimana kalau siswa dapat berpartisipasi untuk membuat Gebook? Jadi, lebih banyak referensi yang tersedia. Siswa yang ingin menyumbang Gebook dapat melakukannya dengan membuat rangkuman materi yang kemudian dikirim, namun sebelumnya dikoreksi terlebih dahulu oleh guru. Penyumbang materi pun dapat diberikan poin.
Akhir kata, saya ingin menyampaikan harapan untuk Geschool ke depannya. Semoga Geschool dapat dinikmati oleh seluruh pelajar di seantero Indonesia dan mampu mencerdaskan bangsa.
Support Indonesia to Be a Geschooler!

Penulis: Muhammad Labib Naufaldi (mulanov)

You Might Also Like

1 comments

Like us on Facebook