Halaman Terakhir Diary Sang Zombigaret

Mei 15, 2014

1 Januari

Tahun baru, aku mendapat buku diary baru. Sebenarnya ini hadiah tahun baru dari ibu. Aku suka sekali kepadamu, diary baruku… Covermu amat menarik, warna kertasmu lembut.

Diary baruku, perkenalkan, namaku Vino. Aku duduk di kelas 12. Aku seorang pendiam yang lebih banyak berkomunikasi dengan buku dan pena dibanding manusia. Jadi, aku tidak punya teman dan merasa kesepian.

Tahun ini, aku akan lebih banyak bergaul dengan orang lain!

*****

13 April

Besok hari pertama Ujian Nasional! Sudah dulu ya, aku mau belajar. Wish me luck!

*****

20 Mei

Diary, sejujurnya aku kurang puas dengan hasil UN-ku. Tapi nggak perlu menyesal, yang penting sudah berusaha.

*****

16 Juli

Dear diary, hari ini hari pertama kuliah. Senang rasanya punya banyak teman baru. Mulai saat ini, aku tidak ingin menjadi pendiam lagi. Aku ingin menjadi anak gaul.

*****

30 Agustus

Diary, tadi siang aku diajak teman-temanku ke sebuah warung. Disana mereka memberiku sebatang rokok. Aku sangat bingung waktu itu, tapi seorang temanku bilang bahwa anak gaul harus merokok.

Jadi aku bakar sebatang rokok itu dan aku hisap. Rasanya tidak enak! Aku malah batuk-batuk dan kepalaku pusing. Tapi temanku memaksaku untuk terus menghisapnya.

Kalau ayah dan ibu tahu aku merokok, mereka marah nggak ya?

*****

3 September

Ternyata rokok enak juga… Dengan merokok, aku merasa lebih percaya diri dan diterima oleh teman-temanku. Selain itu rokok juga membuatku lebih berkonsentrasi. Bahkan aku menghabiskan 3 bungkus rokok setiap hari.

Diary, aku minta maaf karena tidak sengaja menjatuhkan bara rokok sehingga kertasmu bolong begini. XD

*****

30 Oktober

Diary, sepertinya aku sudah tidak bisa lepas dari rokok. Setiap hari uang saku bulanan dari orangtuaku kuhabiskan untuk rokok. Sekarang aku kebingungan karena besok aku harus bayar uang sewa kamar kos.

Mungkin aku harus mengurangi porsi makan supaya bisa bayar uang sewa, tapi tetap menikmati rokok.

*****

4 November

Tadi sore aku berjalan-jalan ke sebuah mall bersama sepupuku. Disana kami berfoto bersama. Tetapi ada satu hal yang membuatku terkejut. Dari hasil foto, aku melihat perubahan pada penampilanku.

Wajahku pucat, berjerawat, kulit kendor, keriput, pipi kempot, bibir hitam, gigi kuning, dan menyeramkan. Aku juga semakin sering batuk dan sesak napas. Tubuhku pun terlihat loyo dan lesu. Temanku bilang, “Vino, kamu kelihatan berbeda sejak terakhir kali kita bertemu. Sekarang kamu terlihat serupa Zombie! Ada apa denganmu?”

Diary, bagaimana menurutmu? Apa aku berubah?

*****

9 Desember

Dear Diary, aku tidak berani melihat wajahku di cermin. Rupaku amat buruk seperti Zombie. Ini semua gara-gara rokok. Mulai sekarang panggil aku Sang Zombigaret.

Bukannya aku tidak mau berhenti merokok. Aku tidak kuat saat kehabisan rokok, mulutku terasa asam. Aku juga gelisah dan cemas, seperti kehilangan kendali atas pikiranku.

Setiap malam aku selalu terbangun dan batuk-batuk. Tapi semalam batukku sangat parah sampai keluar darah. Padahal sebelumnya tidak sampai seperti itu. Saat ini pun aku sedang batuk-batuk memuncratkan darah.

Tidak hanya itu, mulutku juga bermasalah dengan sariawan yang sudah berminggu-minggu belum juga sembuh. Gusiku bengkak dan berdarah. Sungguh aku sangat tersiksa.

*****

13 Desember

Diaryku yang baik, hari ini aku dilarikan ke rumah sakit. Dokter bilang, aku terserang kanker mulut dan kanker paru-paru. Kedua orangtuaku datang jauh-jauh ke Jakarta, sampai menjual sawah di kampung untuk biaya pengobatanku.

Ayah, ibu, maafkanlah aku. :’(

*****

31 Desember

Dear Diary, kemoterapi mulai terasa efek sampingnya. Rambutku mulai berguguran. Tanganku tidak berdaya untuk menulis banyak kata, padahal aku punya sejuta kisah untuk ditulis, yang kebanyakan berupa penyesalanku telah menukarkan masa depan dengan kenikmatan sesaat yang ditawarkan oleh rokok. Ayah, ibu, aku Sang Zombiegaret sungguh menyesal. Tuhan, ampunilah aku.

Untukmu, diary kesayanganku, maafkan aku karena membasahi halaman terakhirmu ini dengan tetesan air mata. :’(

*****